Transfer Teknologi Pembelah Bambu untuk Peningkatan Produksi Lanjaran Melalui Program Diseminasi di Desa Trimulyo Kec. Tegineneng Pesawaran
Abstrak
Di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng Kabupatan Pesawaran ada pengrajin yang membuat lanjaran (bilah bambu) untuk petani sayur dan palawija. Usaha lanjaran ini cukup menjanjikan, karena kebutuhan petani yang sangat banyak, sementara persediaan lanjaran sedikit. Jadi kadang petani mebuat sendiri dengan biaya yang tinggi. Kegiatan pembelah bambu dari pengrajin masih manual, yaitu dengan menggunakan alat pembelah matahari dan golok, jelas memerlukan waktu proses yang lama, kapasitas produksi yang sedikit, kualitas hasil yang kurang bagus, dan butuh pekerja yang banyak, serta tenaga tambahan lagi untuk menyempurnakannya. Dari sisi keselamatan kerja, proses pembelahan bambu secara manual, sangat berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Golok yang digunakan bisa melukai tangan pengrajin dan atau tangan terluka oleh bilah bambu yang cukup tajam. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dibutuhkan inovasi pembelahan bambu dengan cara mengaplikasikan alat pembelah bambu yang dapat mempercepat proses pembelahan. menghemat tenaga kerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pengrajin lanjaran/ bilah bambu. Disain dan pembuatan Mesin pembelah bambu yang siap diaplikasikan untuk membantu masyarakat pembuat lanjaran di Desa Trimulyo dengan kapasitas 10.000 bilah perhari (10 kali lipat cara produksi manual), dan mampu meningkatkan produktivitas hasil usaha pengrajin bilah bambu.
Kata kunci: Lanjaran, proses produksi, kapasitas, produktivitas, kualitas, produk