Pemanfaatan Minyak Jelantah dan Limbah Kulit Pisang Menjadi Sabun Cuci Tangan Sebagai Cenderamata

Penulis

  • Devi Kurnia Sari, Hasrul Anwar, Rosalia Dwi Werena, Akhmad Dzakwan, Simparmin Ginting Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Jalan Soemantri Brodjonegoro No1, Bandar Lampung, Lampung, 35135, Indonesia

Abstrak

Abstract: Bananas are the largest horticultural commodity in Bandar Lampung City, based on data from the Department of Agriculture of Bandar Lampung City in 2022. Bananas are the most abundant horticultural crop in Bandar Lampung City, with a total of 8,272.39 tons. The Central Chip Industry Area of Bandar Lampung City, established in May 2008 and located on Pagar Alam Street, also known as Gang PU, serves as a hub for home industry banana chip production. Initially, the goal was to promote Gang PU as a banana chip center and as a hub for other banana-based products, including Frozen Banana Fritters (Pisang Goreng Beku Shamiya). Shamiya produces frozen banana fritters using raw materials of Pisang Kepok bananas, producing approximately 1 ton per day. Frozen banana products have a longer shelf life for inter-province transportation. The bananas are fried with cooking oil until partially cooked, followed by packaging before being placed in a cooler. This process requires a significant amount of cooking oil and results in the generation of two different types of waste: banana peel waste and used cooking oil waste. These wastes can be processed into valuable materials by implementing a zero-waste industry approach. They can be used as raw materials for producing souvenir handwashing soap.

Keywords: Banana Peel, Used Cooking Oil, Hand washing soap, zero waste industry

 

Abstrak: Buah pisang merupakan komoditi hortikultura terbesar di Kota Bandar Lampung, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung tahun 2022 pisang merupakan tanaman holtikultura terbanyak di Kota Bandar Lampung dengan jumlah 8.272,39 ton,. Kawasan Sentra  Industri Keripik Kota Bandar Lampung yang berdiri pada Mei tahun 2008 yang terletak  di Jalan Pagar Alam, atau yang dikenal sebagai Gang PU sebagai Kawasan home industry keripik yang awalnya dengan tujuan untuk mengenalkan gang PU tidak hanya      sebagai sentra keripik pisang, namun juga sebagai sentra olahan pisang lainnya salah satunya Pisang Goreng Beku Shamiya yang memproduksi pisang goreng beku dengan bahan baku pisang kepok sebanyak 1 ton perhari, olahan pisang  dalam bentuk beku lebih tahan lama dalam pengiriman antar provinsi. Pisang dilakukan proses  penggorengan dengan minyak goreng hingga setengah matang dan dilanjutkan pengemasan sebelum dimasukkan ke dalam pendingin. Proses tersebut membutuhkan minyak goreng yang tidak sedikit serta menghasilkan timbulan minyak jelantah dari proses pengolahan pisang tersebut menghasilkan 2 jenis limbah yang berbeda yakni limbah kulit pisang dan limbah minyak jelantah. Limbah tersebut dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai dengan menerapkan zero waste industry yang dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan sabun cuci tangan (hand wash) dalam bentuk cenderamata.

 

Kata kunci: Kulit pisang, Minyak Jelantah, Sabun cuci tangan, zero waste industy

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-16

Cara Mengutip

Simparmin Ginting, D. K. S. H. A. R. D. W. A. D. . (2023). Pemanfaatan Minyak Jelantah dan Limbah Kulit Pisang Menjadi Sabun Cuci Tangan Sebagai Cenderamata. Prosiding SENAPATI (Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Dan Inovasi), 5(1). Diambil dari https://senapati.eng.unila.ac.id/ojs/index.php/prosiding/article/view/30